Rabu, 28 September 2011

Mengembangkan Soft Skills Siswa Melalui Pembelajaran Kontekstual

Kesuksesan seseorang tidak ditentukan hanya dengan pengetahuan dan keterampilan teknis saja. Tetapi kesuksesan juga ditentukan dengan keterampilan mengelola diri dari oranglain. Soft skills bertumpu pada pembinaan mentalitas agar siswa dapat menyesuaikan diri dengan realitas kehidupan.
Proses pendidikan merupakan perubahan pengetahuan (kognitif), keterampilan, dan sikap seseorang. Ketidakseimbangan antara soft skills dengan hard skills juga dapat disebabkan oleh proses pembelajaran yang menekankan pada perolehan nilai ujian. Banyak guru memiliki presepsi bahwa siswa yang memiliki kompetisi yang baik adalah memiliki nilai hasil ujian yang tinggi.
Setiap orang sudah memiliki soft skills, meskipun tidak sama. Soft skills ini dapat dikembangkan menjadi lebih baik melalui proses pembelajaran. Pendidikan soft skills tidak harus melalui satu pelajaran saja, tetapi melalui pelajaran yang ada. Salah satunya pembelajaran kontekstual.
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru. Pembelajaran kontekstual mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan dengan penerapan adalah kehidupan sehari-hari dengan melibatkan komponen utama pembelajaran, yaitu kontruktivisme, menemukan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian yang sebenarnya.
Jadi pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang berlandaskan pada kehidupan nyataa, dan aktivitas siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar